ZNEWS.ID JAKARTA – Setelah mendeklarasikan kampanye “Indonesia untuk Palestina” bersama Kementerian Luar Negeri RI pada 26 Februari 2025, Dompet Dhuafa segera mengambil langkah nyata untuk memperkuat diplomasi kemanusiaan global.
Salah satu langkah konkret yang diambil adalah pelepasan Tim Kemanusiaan untuk Palestina serta 300 dai dalam acara yang berlangsung di Sasana Budaya Dompet Dhuafa, Jakarta Selatan, pada Kamis (27/2/2025).
Acara ini juga menjadi bagian dari program Ramadan Dompet Dhuafa, yang bertujuan menyalurkan bantuan serta memperkuat dakwah Islam di berbagai belahan dunia.
Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina
Kondisi Palestina yang semakin memprihatinkan akibat konflik berkepanjangan menjadikan momen Ramadan sebagai waktu yang tepat untuk meningkatkan aksi kemanusiaan. Blokade yang terus berlangsung telah menyebabkan krisis pangan, kesehatan, serta kehilangan tempat tinggal bagi jutaan warga Palestina.
Untuk itu, Dompet Dhuafa mengirimkan tim kemanusiaan guna menyalurkan bantuan langsung kepada masyarakat terdampak. Selain itu, Dompet Dhuafa juga melepas 300 dai yang akan berdakwah di 11 negara serta wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) di Indonesia melalui program “Dakwah Melintas Batas.”
Program ini bertujuan meningkatkan literasi Islam dan memberikan penguatan dakwah kepada masyarakat yang masih minim akses terhadap edukasi keislaman.
Dukungan dari Berbagai Tokoh
Acara pelepasan tim ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Inisiator dan Pendiri Dompet Dhuafa, Parni Hadi; Ketua Pengurus Dompet Dhuafa, Ahmad Juwaini; Wakil Menteri Luar Negeri RI, Muhammad Anis Matta; Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI, H. Waryono Abdul Ghafur; serta perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia dan beberapa lembaga lainnya.
Dalam sambutannya, Ahmad Juwaini menegaskan bahwa kehadiran tim kemanusiaan di Palestina serta dai di berbagai belahan dunia merupakan bentuk nyata kepedulian dan dukungan bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Dompet Dhuafa selalu berkomitmen untuk menyalurkan bantuan ke wilayah-wilayah yang mengalami krisis kemanusiaan, baik itu di Palestina maupun negara lainnya. Pengiriman dai juga menjadi bagian dari upaya syiar Islam yang damai dan inklusif,” kata Ahmad.
Ahmad melanjutkan bahwa selama ini Dompet Dhuafa dalam menyalurkan bantuan kepada masyarakat Palestina dilakukan melalui tiga skema. Pertama tentu melalui pemerintah Indonesia, kedua melalui mitra-mitra kemanusiaan yang ada di dalam tanah Palestina. Ketiga mengirimkan tim kemanusiaan.
Fokus pada Pendidikan dan Diplomasi Kemanusiaan
Sementara itu, Parni Hadi menyampaikan, program bantuan yang dibutuhkan Palestina saat ini adalah pada sektor pendidikan. Maka itu, Dompet Dhuafa bersama pemerintah ingin memulai untuk mengadakan program pendidikan, agar kemudian bisa diikuti oleh negara-negara lain.
“Kita harus mendukung Palestina, karena apa, (karena) perintah mukadimah Undang-Undang Dasar 1945. Kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Maka penjajahan di dunia harus dihapuskan. Karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan. Ini sama dengan deklarasi proklamasi anti korupsi Dompet Dhuafa, bahwa kebahagiaan adalah hak setiap manusia maka itu kemiskinan harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan,” jelasnya.
Parni juga ingin mendorong Dompet Dhuafa bersama pemerintah Indonesia adanya gerakan civil diplomacy dan islamic diplomacy di kancah internasional.
Hal ini sejalan dengan harapan Anis Matta, bahwa Dompet Dhuafa sudah saatnya menjadi lembaga kemanusiaan internasional. Karena, banyak warga di negara-negara yang membutuhkan. Pengiriman tim kemanusiaan dan dai ambassador ini adalah program yang sangat baik untuk mewujudkan hal tersebut.
Anis Matta bahkan menegaskan, sejatinya adalah perintah Al-Qur’an, bagaimana Islam bisa tersebar luas di seluruh dunia adalah karena pengiriman dai dai ke berbagai penjuru dunia. Ini sejak dulu juga sudah dilakukan oleh Rasulullah.
Pengiriman tim kemanuisaan ke Palestina ini juga tidak hanya sekedar bantuan material, tetapi juga bagian dari diplomasi kemanusiaan yang menunjukkan kepedulian bangsa Indonesia terhadap penderitaan rakyat Palestina. Ini juga sebagai langkah bagi Indonesia untuk mewujudkan keinginannya dalam menjadi pemimpin dunia.
“Memimpin itu memberi,” kata Anis. “Maka, salah satu instrumen diplomasi yang akan kita pakai di Kemenlu adalah diplomasi kemanusiaan. Kami mulai mengkoordinir seluruh lembaga kemanusiaan sebagai pasukan diplomasi kemanusiaan,” lanjutnya.
Anis menitipkan harapan dan percaya kepada Dompet Dhuafa untuk mampu memimpin program kampanye bersama “Indonesia untuk Palestina” sebagai sekretariatnya.
Prosesi Pelepasan dan Dialog Kemanusiaan
Pelepasan tim ini juga ditandai dengan prosesi simbolis oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI bersama para pimpinan Dompet Dhuafa. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi dialog yang mengangkat tema “Respon Kemanusiaan untuk Palestina dan Dai Melintas Batas, Manfaat Tersebar Luas” yang menghadirkan beberapa narasumber kompeten di bidangnya.
Selain itu, dalam sesi dialog ini juga dibahas berbagai tantangan dan solusi dalam pengiriman bantuan ke daerah-daerah yang terdampak konflik. Para pembicara mengungkapkan bahwa selain bantuan logistik, dukungan psikososial bagi warga terdampak juga sangat diperlukan.
Oleh karena itu, Dompet Dhuafa turut menginisiasi berbagai program pendampingan untuk membantu pemulihan masyarakat yang mengalami trauma akibat konflik berkepanjangan.
Sebagai bagian dari Program Ramadan 1446 H, Dompet Dhuafa juga menggulirkan berbagai inisiatif kemanusiaan lainnya, seperti Muliakan Anak Yatim, Sadar Kebersihan Makam (SEKAR), Pasar Berkah, hingga Pos Mudik Ramah Keluarga. Program-program ini diharapkan dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat Indonesia maupun komunitas Muslim di berbagai negara.
Program Ramadan di Palestina juga menjadi bagian dari komitmen Dompet Dhuafa untuk memastikan masyarakat Palestina mendapatkan kebutuhan dasar mereka, khususnya di bulan suci Ramadan.
Bantuan yang dikirimkan mencakup paket makanan, layanan kesehatan, serta program-program sosial lainnya yang dapat membantu meringankan beban masyarakat Palestina yang mengalami kesulitan.
Dengan adanya pelepasan tim kemanusiaan dan dai ini, Dompet Dhuafa berharap dapat terus menguatkan solidaritas umat Islam serta membangun jembatan kebaikan antarbangsa.
Ramadan tahun ini menjadi momentum penting untuk makin memperkuat semangat kepedulian dan berbagi terhadap sesama. Partisipasi masyarakat dalam mendukung berbagai program kemanusiaan ini diharapkan dapat makin meningkat, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak orang di seluruh dunia.
Mari ulurkan tangan, satukan langkah, bersama Dompet Dhuafa untuk Palestina melalui digital.dompetdhuafa.org/donasi/jagapalestina.
Oleh: Riza Muthohar