ACEH – Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menggelar talkshow “Refleksi 20 Tahun Tsunami Aceh: Investasi Peringatan Dini untuk Membangun Kesiapsiagaan Masyarakat yang Tangguh dalam Mengahadapi Bencana.”

Acara ini diselenggarakan untuk menyambut peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Tahun 2024 yang dihelat di Kota Banda Aceh, pada Senin (7/10/2024).

Bertempat di SMEA Premium Rumoh Aceh, acara ini menghadirkan beberapa pembicara, di antaranya Pangarso Suryotomo (Direktur Kesiapsiagaan BNPB RI), M. Hasan Dibangka (Ketua FPRB Aceh), Syamsul Ardiansyah (SO Aliansi Strategis dan Kerelawanan Dompet Dhuafa), Maula Muhammad Umar (Tokoh Masyarakat Aceh), dan Achmad Lukman (Ketua FPRB DKI Jakarta).

Syamsul Ardiansyah menjelaskan keterlibatan Dompet Dhuafa ketika merespons tsunami Aceh, serta bagaimana Dompet Dhuafa secara khusus, dan masyarakat secara umum mampu mengambil pelajaran untuk direfleksikan pada masa sekarang ini.

“Lantas apa yang kita pelajari dari tsunami Aceh? Tsunami Aceh itu semacam wake up call, semacam alarm panggilan bagi setiap pelaku kemanusiaan, khususnya respons bencana di Indonesia, untuk melihat bahwa di negara kita—yang gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo (ungkapan dalam bahasa Jawa yang menggambarkan kondisi masyarakat dan wilayah yang subur makmur, aman, dan tenteram), itu ada potensi ancaman yang tidak kalah besar, bahkan sangat besar,” ungkap Syamsul.

Dari peristiwa Aceh banyak memantik perubahan ke arah yang lebih baik dalam merespons suatu bencana. Menurut Syamsul, Dompet Dhuafa menjadi salah satu oraganisasi kemanusiaan yang beruntung mampu belajar banyak dari peristiwa yang terjadi 20 tahun lalu.

“Alhamdulillah, singkat cerita, dari tsunami Aceh kita menyaksikan banyak sekali organisasi-organisasi kemanusiaan di Indonesia yang saat ini mampu mengembangkan kapasitasnya bahkan bukan hanya tampil dan berkarya dalam skala nasional, tetapi juga memberikan kontribusi pada ranah global. Dengan rendah hati salah satu lembaga yang kami sampaikan memiliki pengalaman itu adalah Dompet Dhuafa. Jadi kami merasa beruntung terlibat dalam upaya kolektif dalam penanganan bencana tsunami Aceh pada tahun 2004,” ujarnya.

LEAVE A REPLY