ZNEWS.ID JAKARTA – Ada ungkapan yang mengatakan bahwa seorang ibu bisa melahirkan dan merawat sepuluh anak, tetapi sepuluh anak belum tentu bisa merawat seorang ibu.
Meskipun kita memiliki harta melimpah, tidak akan cukup untuk membalas jasa ibu yang telah melahirkan dan membesarkan kita. Mari kita simak kisah singkat ini yang menunjukkan betapa sulitnya membalas jasa seorang ibu.
Dari Abi Burdah, ia melihat Ibnu ‘Umar dan seorang penduduk Yaman sedang tawaf di sekitar Ka’bah sambil menggendong ibunya di punggungnya. Orang itu bersenandung, “Sesungguhnya diriku adalah tunggangan ibu yang sangat patuh. Apabila tunggangan yang lain lari, maka aku tidak akan lari.” Orang itu lalu berkata, “Wahai Ibnu ‘Umar apakah aku telah membalas budi kepadanya?”
Ibnu ‘Umar menjawab, “Engkau belum membalas budinya, walaupun setarik napas yang ia keluarkan ketika melahirkan.” (Adabul Mufrod no. 11. Syekh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini shahih secara sanad)
Bahkan dengan menjadi ‘tunggangan’ ibu dan tawaf bersamanya, itu masih belum cukup untuk membalas satu tarikan napas yang ia keluarkan saat melahirkan.
Saat ini, banyak fenomena di mana anak menggantikan kewajiban merawat orang tua—terutama ibu—dengan uang. Mereka merasa cukup dengan membayar orang lain untuk menjaga ibu, seolah kewajiban mereka sudah terpenuhi.
Padahal, jika kita tahu betapa besar ganjaran yang diperoleh dari merawat ibu, kita pasti akan meninggalkan segala kesibukan dunia dan lebih fokus pada merawat ibu.