Dai Pesantren Mualaf Indonesia Dompet Dhuafa mengikuti sesi FGD dan capacity building di Pendopo Siliwangi, Kota Serang, Banten, Jumat (27/10/2023). (Foto: Cordofa)

ZNEWS.ID SERANG – Hari keempat kegiatan Capacity Building Dai Pesantren Mualaf Indonesia Dompet Dhuafa dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Dai Pemberdaya Dompet Dhuafa yang diselenggarakan Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa) di Pendopo Siliwangi, Kota Serang, Provinsi Banten pada Sabtu (26/10/2023), menyajikan sejumlah agenda.

Rangkaian agenda tersebut yakni kajian shubuh oleh SO Layanan Dakwah Ustaz Ahmad Pranggono (AP), materi Respons Dakwah dan Rukiah yang diberikan Koordinator Respons Dakwah Dompet Dhuafa Ustaz Aris Alwi, sesi Focus Group Discussion (FGD), serta teknik administrasi dan pembuatan laporan keuangan dari tim Administrasi dan Keuangan Cordofa Ustazah Esti Ittaqillah.

Ustaz AP menjelaskan bahwa Dompet Dhuafa menerapkan prinsip pelayanan dakwah cepat, cermat, tepat, hemat, bermanfaat, dan bermartabat yang disingkat “ce-ce-te-he-ber-ber”.

Dalam respons dakwah, Ustaz Aris membekali para dai agar mampu bertindak secara cermat dalam mengabulkan permintaan para mualaf maupun masyarakat di daerah penugasan berdasarkan berbagai aspek yang berlaku di Dompet Dhuafa.

Dai Pesantren Mualaf Indonesia Dompet Dhuafa mengikuti sesi FGD dan capacity building di Pendopo Siliwangi, Kota Serang, Banten, Jumat (27/10/2023). (Foto: Cordofa)

Aris mengatakan bahwa rukiah yang memiliki segudang manfaat ini penting untuk dijadikan salah satu modal dai dalam berdakwah.

Rukiah dapat diartikan sebagai metode penyembuhan orang yang sakit dengan membacakan doa-doa pilihan yang termaktub dalam Alquran.

Rukiah terbagi menjadi rukiah syar’iyyah (berdasarkan syariat Islam) dan rukiah syirkiyyah (tidak berdasarkan syariat Islam).

BACA JUGA  Semangat 75 Tahun, Parni Hadi Luncurkan Buku Audiovisutorial

LEAVE A REPLY