ZNEWS.ID JAKARTA – Puncak Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024 yang berlangsung di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (28/11/1024), menjadi tonggak baru bagi kebijakan peningkatan kesejahteraan guru.
Tercatat, setidaknya empat kabar baik yang disampaikan oleh Presiden Prabowo buat para guru mulai tahun 2025, yaitu: kenaikan tunjangan sertifikasi baik untuk guru ASN dan Non-ASN, peningkatan kuota menjadi 806.486 peserta untuk Pendidikan Profesi Guru (PPG), bantuan pendidikan untuk 249.623 guru yang belum memiliki gelar D4 atau S1, serta bantuan untuk guru non-ASN yang belum bersertifikasi.
Namun, Institute for Demographic and Affluence Studies (IDEAS) menyampaikan tiga catatan penting terhadap rencana pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan dan kualitas guru yang akan dimulai tahun depan
“Komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru adalah langkah baik, tetapi harus disertai dengan kebijakan strategis yang menyelesaikan masalah mendasar, terutama soal data, kesenjangan kesejahteraan, dan skema pendapatan guru,” ujar Agung Pardini, Direktur Advokasi Kebijakan IDEAS, Jumat (29/11/2024).
Catatan Pertama: Perbaikan Data Guru
Menurut Agung, perbaikan data guru secara holistik dan komprehensif adalah prioritas pertama dan utama yang harus segera dilakukan.
IDEAS menemukan bahwa data mengenai populasi guru masih berbeda-beda antara satu sumber resmi dengan sumber resmi yang lain. Padahal data tersebut dikeluarkan oleh instansi resmi pemerintah.
“Data mengenai jumlah guru saat ini masih tumpang tindih. Misalnya, berdasarkan data Kemendikbud Ristek, Kemenag, dan BPS, jumlah guru berkisar antara 3,56 juta hingga 3,86 juta orang. Bahkan, angka ini jauh berbeda dari target pemerintah untuk 2025 yang hanya menyebut 1,93 juta guru bersertifikasi,” jelasnya.