JAKARTA – Polusi udara berpotensi menimbulkan risiko bagi kesehatan, utamanya pada sistem pernapasan. Namun, ada beberapa tindakan yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan tetap baik ketika polusi sedang tinggi.
Polusi udara adalah hasil dari berbagai zat yang mencampur dan dapat mengubah sifat-sifat atmosfer. Penting diingat bahwa polusi udara dapat terjadi di luar ruangan maupun di dalam ruangan.
Dr. Agus Dwi Susanto, Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, menjelaskan bahwa polusi udara adalah salah satu faktor risiko yang berkontribusi pada peningkatan kasus pneumonia (infeksi saluran pernapasan akut yang memengaruhi paru-paru).
“Jika kita melihat data, terdapat peningkatan kasus pneumonia, terutama seiring dengan meningkatnya partikel polutan PM 2,5. Meskipun tidak dapat disimpulkan bahwa polusi adalah satu-satunya penyebab, tetapi polusi berperan dalam meningkatkannya kasus pneumonia, baik pada anak-anak maupun orang dewasa,” ungkap Agus di Jakarta, dilansir dari Antara, Kamis (14/9/2023).
Agus menekankan pentingnya pencegahan dalam mengurangi risiko terpapar polusi. Ia menyarankan masyarakat untuk menjalani pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta menggunakan masker ketika berada di luar rumah.
“Agar terhindar dari risiko paparan polusi, masyarakat harus memahami pentingnya PHBS, menggunakan masker, mengurangi aktivitas di luar ruangan saat tingkat polusi tinggi, dan yang tidak kalah pentingnya adalah mengenali gejala sejak dini. Dengan pengenalan gejala yang cepat, pengobatan bisa segera diberikan sehingga pemulihan dapat berlangsung lebih cepat,” tegasnya.
Agus juga menyoroti peran penting orang tua dalam memantau gejala gangguan pernapasan pada balita di bawah lima tahun.
