ZNEWS.ID CIANJUR – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Kebencaan Geologi (PRKG) sedang melakukan pemetaan untuk menentukan jalur patahan atau sesar yang menjadi penyebab gempa bumi di Cianjur. Pemetaan ini bertujuan untuk memastikan keberadaan sesar Cugenang yang diduga ada.
Kepala PRKG BRIN, Adrin Tohari, mengungkapkan bahwa rencananya akan ada survei di 5 titik lokasi untuk menentukan patahan sesar yang menyebabkan gempa bumi di Cianjur pada akhir November tahun lalu.
Lokasi contoh yang akan dilakukan survei adalah di Rawa Cina. Selanjutnya, lokasi lainnya akan ditentukan berdasarkan interpretasi dari rekahan-rekahan di permukaan yang terlihat dari citra satelit.
Proses pemetaan dilakukan dengan pendekatan mengintepretasikan kemana arah jalur sesar dengan menggunakan citra satelit. Dari interpretasi tersebut, titik-titik lokasi pemetaan yang detail dapat ditentukan. Data dasar dari interpretasi citra satelit digunakan sebelum tim melakukan survei di lapangan.
Tim pemetaan akan menggunakan dua perangkat deteksi, yaitu Geolistrik Multichanel Resistivity dan Ground Penetrating Radar, di lokasi yang dicurigai dilewati oleh patahan. Langkah ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi lebih detail tentang keberadaan sesar dan karakteristiknya.
Pemetaan yang sedang dilakukan untuk menyelidiki dugaan jalur patahan atau sesar yang menyebabkan gempa bumi Magnitudo (M) 5,6 di Cianjur, Jawa Barat, mencakup kedalaman hingga 50 kilometer dari permukaan tanah.
Kepala PRKG BRIN, Adrin, menjelaskan bahwa maksimum kedalaman pemetaan yang dapat dideteksi mencapai 50 meter, tetapi tidak merata. Pada titik tengah, kedalaman mencapai 50 meter, namun akan semakin dangkal atau mengerucut ke kiri dan kanan.
