Seorang sukarelawan berinteraksi dengan anak-anak selama kegiatan stimulasi dan bantuan psikologis di sekolah yang berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, 8 November 2023. (Foto: Xinhua/Rizek Abdeljawad)

ZNEWS.ID GAZA – Mohammed al-Amasi, seorang pemuda Palestina yang tinggal di Gaza, dan lima temannya berinisiatif memulai program pendidikan sambil bermain dengan tujuan membantu meredakan tekanan mental anak-anak yang menjadi korban perang di wilayah konflik tersebut.

Setiap harinya, kelompok relawan ini mengunjungi sekolah-sekolah yang berfungsi sebagai pusat pengungsian di seluruh Gaza.

Mereka memberikan kebahagiaan melalui kegiatan gambar, dongeng, bernyanyi, bermain dengan badut, dan bercerita kepada anak-anak pengungsi beserta keluarga mereka.

Semua ini bertujuan membantu anak-anak mengatasi rasa takut dan kecemasan di tengah kekacauan dan kehilangan yang mereka alami.

Relawan melakukan permainan dengan anak-anak selama kegiatan stimulasi dan bantuan psikologis di sebuah sekolah yang berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, 8 November 2023. (Foto: Xinhua/Rizek Abdeljawad)

“Anak-anak biasanya yang paling terkena dampak perang. Belum lagi sebagian besar dari mereka belum pulih dari guncangan psikologis yang dihadapi dalam perang-perang sebelumnya,” kata Al-Amasi kepada Xinhua.

“Perang ini adalah yang terburuk dari semuanya, tidak hanya untuk anak-anak tetapi juga untuk orang dewasa. Serangan Israel memusnahkan seluruh keluarga,” ujarnya.

Dia menyatakan bahwa mereka melihat anak-anak yang selamat terperangkap dalam pikiran dan ketakutan yang berkelanjutan terkait kematian, bahkan setelah mereka berhasil menghindari serangan.

LEAVE A REPLY