Ilustrasi ibu hamil. (Foto: iStockphoto)

ZNEWS.ID JAKARTA – Dokter Spesialis kandungan, dr Zeissa Rectifa Wismayanti SpOG, menjelaskan lima kondisi kehamilan yang membuat ibu mengandung sebaiknya tidak berpuasa demi kesehatan ibu dan janin. Antara lain, kondisi hyperemesis gravidarum ​​​​​​, hemoglobin rendah, diabetes, flek, dan masalah dispepsia.

“Alangkah lebih baik jika sebelum mempertimbangkan untuk turut berpuasa, ibu hamil berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan, supaya dapat dilakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh,” kata dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia, dikutip dari Antara.

Pertama, Hyperemesis gravidarum atau mual muntah berlebih pada kehamilan. Periode awal kehamilan ini merupakan masa sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin, karena pada periode inilah organ janin mulai terbentuk. Ibu hamil perlu memenuhi kebutuhan nutrisi dengan baik guna menunjang tumbuh kembang janin.

“Pada usia kehamilan awal ini juga banyak ibu hamil yang mengalami mual pada pagi hari atau hyperemesis gravidarum (mual muntah berlebihan). Pada kondisi ini, ibu hamil tidak dianjurkan untuk berpuasa,” kata dokter yang praktik di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya tersebut.

Kedua, ibu hamil yang punya kadar hemoglobin rendah. Kadar hemoglobin yang rendah menunjukkan adanya risiko terjadinya anemia. Ibu hamil dengan anemia justru membutuhkan asupan protein dan zat besi untuk mendukung tumbuh kembang janin secara optimal.

Ketiga, ibu hamil dengan diabetes. Berpuasa bagi penyandang diabetes saja memerlukan kiat khusus, apalagi bagi penyandang diabetes yang sedang hamil.

Zeissa menuturkan, secara umum berpuasa dapat meningkatkan risiko hipoglikemia atau turunnya kadar gula dalam darah. Hal ini tentu berbahaya bagi kondisi kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Maka itu, ibu hamil dengan diabetes kurang dianjurkan untuk berpuasa.

BACA JUGA  Dompet Dhuafa dan PT Paragon Bersinergi Pantau Gizi Balita di Masa Pandemi

LEAVE A REPLY